Tidak ada Bulan hari ini.
Tidak ada Bulan kemarin.
Aku sendiri dan tidak berada di sini
Semua orang adalah orang lain
Kupeluk tubuh sendiri
Semua orang adalah orang lain
Kupeluk tubuh sendiri
Tambah sepi, tambah hampa
Malam apalagi
Aku membenci. Diriku dari segala.
Ah! Lemah lesu tersedu
Malam apalagi
Aku membenci. Diriku dari segala.
Ah! Lemah lesu tersedu
mematikan mata lampu
Jendela terbuka
dan kenangan memasukiku sebagai angin
Mengingatkanku pada tabahnya hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
sepertinya halnya aku, mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Lalu spasi jarak dan urusan dunia memisahkan kau dan aku.
Jendela terbuka
dan kenangan memasukiku sebagai angin
Mengingatkanku pada tabahnya hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
sepertinya halnya aku, mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Lalu spasi jarak dan urusan dunia memisahkan kau dan aku.
dan pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari.
untuk kenangan di tanggal 16, jangan pernah berubah, menjauh.
Saduran Aan Mansyur, Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono